
Progres Prasarana 88,60 Persen, LRT Jabodebek Siap Beroperasi Agustus
Berita Terkait
- Akankah Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Jadi yang Terpanjang di Indonesia?1
- Basuki Kukuhkan Jabatan Fungsional APPJAKI, Ini Susunan Pengurusnya0
- Progres Konstruksi MRT Fase 2A Bundaran HI-Harmoni Capai 25,83 Persen0
- Pemerintah-Swasta Keroyokan Garap Integrasi Jasa Konstruksi, Buat Apa?0
- Kementerian PUPR dan ARFI Dorong Integrasi Sistem Informasi Jasa Konstruksi0
- Usai PON XX, Pendapatan Sektor Konstruksi di Papua Meningkat hingga Rp 926 Miliar0
- Jokowi Harap Jembatan Sei Alalak Mampu Bertahan hingga 100 Tahun0
- Kementerian PUPR Lelang Dini 191 Paket Pekerjaan TA 2022 di Jawa Timur2
- E-catalog Bina Marga dan SDA Resmi Dirilis, Permudah Pengadaan Barang dan Jasa0
- Sektor Konstruksi Belum Pulih, Pekerja Makin Terpuruk0
Berita Populer
- UKM Bisa Ikut Tender Konstruksi Rp 15 Miliar, Ini Syaratnya
- Sertifikasi Amdal
- Auditor Lingkungan Hidup
- Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi Kini Makin Mudah Melalui Sistem OSS
- Aturan Baru PPh Jasa Konstruksi: Klasifikasi, Tarif, dan Batas Waktu
- Pertimbangan Geologi Teknik Penting dalam Pembangunan Infrastruktur
- Ini Sederat Dampak Positif UU Cipta Kerja Bagi Sektor Jasa Konstruksi
- 5D BIM Cubicost Introduction Training
- Mengenal Teknologi Konstruksi Bangunan Tahan Gempa
- Sejauh Mana Kualitas Gedung Bertingkat dan Pencakar Langit di Indonesia?

Keterangan Gambar : LRT Jabodebek (KAI)
Konstruksi Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek) kini menyisakan pekerjaan prasarana. Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk Pundjung Setya Brata mengatakan, progres konstruksi prasarana sudah mencapai 88,60 persen.
"Untuk konstruksi prasarana sekitar 88,60 persen," ungkap Pundjung kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022). Prasarana yang dimaksud ini berupa pekerjaan access to stasiun seperti, tangga, eskalator, lift menuju ke stasiun dari ground floor (lantai dasar). Kemudian, beberapa ground water tank (penampungan air bawah tanah) dan STP di stasiun, sisa pekerjaan railway system (sistem kereta api), serta depo di light dan heavy maintenance facilities (perawatan fasilitas ringan dan berat).
Pundjung mengungkapkan, LRT Jabodebek ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus mendatang.
LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem communication-based train control (CBTC) dengan grade of automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Sehingga, dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi. Pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas train attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas. LRT Jabodebek nantinya akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC). Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.
Adapun sistem CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu antara Adhi Karya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Industri Kereta Api atau INKA, serta PT Len Industri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Progres Prasarana 88,60 Persen, LRT Jabodebek Siap Beroperasi Agustus ", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/11/133000821/progres-prasarana-88-60-persen-lrt-jabodebek-siap-beroperasi-agustus-.
Penulis : Suhaiela Bahfein
Editor : Hilda B Alexander
