
Perusahaan Infrastruktur Terdampak Covid-19 Dapat Pinjaman Lewat Produk Ini
Berita Terkait
- Pandemi Belum Kelar, Proyek-proyek Ini Diincar BUMN12
- UKM Bisa Ikut Tender Konstruksi Rp 15 Miliar, Ini Syaratnya10
- Basuki Ajak UKM Garap 10.000 Paket Konstruksi Kementerian PUPR0
- Ini Sederat Dampak Positif UU Cipta Kerja Bagi Sektor Jasa Konstruksi4
- Tahun 2022, Pemerintah Targetkan 81.200 Tenaga Konstruksi Bersertifikat1
- Hingga Juni, Tenaga Kerja Konstruksi yang Bersertifikat 47.996 Orang0
- Kementerian PUPR Dorong Peningkatan Kapasitas Rantai Pasok SDMPK0
- BUMN Konstruksi Ini Sabet Penghargaan Digitech Award 20210
- Menjawab Tantangan RI Genjot Infrastruktur Pakai Material Lokal 0
- 17 Agustus Tuntas, Begini Kabar Terbaru Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral0
Berita Populer
- UKM Bisa Ikut Tender Konstruksi Rp 15 Miliar, Ini Syaratnya
- Sertifikasi Amdal
- Auditor Lingkungan Hidup
- Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi Kini Makin Mudah Melalui Sistem OSS
- Aturan Baru PPh Jasa Konstruksi: Klasifikasi, Tarif, dan Batas Waktu
- Pertimbangan Geologi Teknik Penting dalam Pembangunan Infrastruktur
- Ini Sederat Dampak Positif UU Cipta Kerja Bagi Sektor Jasa Konstruksi
- 5D BIM Cubicost Introduction Training
- Mengenal Teknologi Konstruksi Bangunan Tahan Gempa
- Sejauh Mana Kualitas Gedung Bertingkat dan Pencakar Langit di Indonesia?

PT Indonesia Infrastructure Investment (IIF) siap memberikan pinjaman bagi perusahaan infrastruktur terdampak Pandemi Covid-19 melalui produk Extraordianry Event Relief Facility. Team Leader Investment IIF Kevin Tantra mengungkapkan, produk ini dilatarbelakangi oleh adanya Pandemi Covid-19 sebagai kejadian tak biasa atau anomali sekali.
"Lewat produk ini, IIF menyediakan stand-by facility (pinjaman siap sedia) untuk perusahaan sektor infrastruktur agar dapat melewati masa extraordinary event tersebut," jelas Kevin dalam webinar Innovative Financial Instrument for Infrastructure Financing, Selasa (29/06/2021). Menurut Kevin, IIF berani memberikan pinjaman tersebut karena memiliki peran sebagai katalis dalam pembangunan infrastruktur. Lebih dari itu, IIF menyayangkan jika pembangunan suatu proyek infrastruktur yang potensial dari segi outlook harus mengkrak atau gagal total hanya karena suatu peristiwa.
Kevin menjelaskan, produk tersebut sejatinya merupakan stimulan pada masa tak terduga seperti Pandemi Covid-19 hingga proyek tersebut bisa menopang sendiri.
Dia mencontohkan, ada dua sektor infrastruktur yang terdampak Pandemi Covid-19 seperti jalan tol dan bandara. Untuk jalan tol sempat mengalami hambatan karena adanya lockdown yang diberlakukan Pemerintah sehingga mengalami penurunan trafik. "Namun, begitu lockdown itu dilepas, proyek jalan tol itu langsung naik lagi," lanjut dia. Sementara sektor infrastruktur yang masih terpukul hingga saat ini akibat Pandemi Covid-19 adalah bandara atau bandar udara. Dia mengakui, kalau sektor tersebut paling terdampak dengan adanya Pandemi Covid-19 karena keterbatasan pergerakan orang (movement people). Maka dari itu, lewat produk yang disediakan, IIF berharap agar proyek infrastruktur yang mengalami kesulitan pada masa Pandemi Covid-19 dapat melewati periode ini dengan baik. Sehingga, perusahaan tersebut dapat mematerialisasikan outlook positif yang dimiliki pada masa mendatang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perusahaan Infrastruktur Terdampak Covid-19 Dapat Pinjaman Lewat Produk Ini", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/30/153000121/perusahaan-infrastruktur-terdampak-covid-19-dapat-pinjaman-lewat-produk.
Penulis : Suhaiela Bahfein
Editor : Hilda B Alexander
