Pertimbangan Geologi Teknik Penting dalam Pembangunan Infrastruktur
Berita Terkait
- Sektor Konstruksi Diganjar Perpanjangan Insentif Pajak, Begini Ketentuannya1
- Mengenal Expansion Joint pada Konstruksi Layang2
- Beroperasi 2022, Konstruksi LRT Jabodebek Tembus 85,75 Persen, Depo 47,33 Persen0
- Ini Aturan Operasional Jasa Konstruksi Non-Publik Selama PPKM Darurat0
- Kegiatan Konstruksi Boleh Beroperasi 100 Persen Selama PPKM Darurat Jawa-Bali2
- Perusahaan Infrastruktur Terdampak Covid-19 Dapat Pinjaman Lewat Produk Ini7
- Pandemi Belum Kelar, Proyek-proyek Ini Diincar BUMN12
- UKM Bisa Ikut Tender Konstruksi Rp 15 Miliar, Ini Syaratnya11
- Basuki Ajak UKM Garap 10.000 Paket Konstruksi Kementerian PUPR0
- Ini Sederat Dampak Positif UU Cipta Kerja Bagi Sektor Jasa Konstruksi4
Berita Populer
- UKM Bisa Ikut Tender Konstruksi Rp 15 Miliar, Ini Syaratnya
- Sertifikasi Amdal
- Aturan Baru PPh Jasa Konstruksi: Klasifikasi, Tarif, dan Batas Waktu
- Auditor Lingkungan Hidup
- Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi Kini Makin Mudah Melalui Sistem OSS
- Pertimbangan Geologi Teknik Penting dalam Pembangunan Infrastruktur
- Sekilas Tentang Sistem Informasi Pengalaman (SIMPAN)
- Sejauh Mana Kualitas Gedung Bertingkat dan Pencakar Langit di Indonesia?
- Workshop Building Information Modelling (BIM) INTAKINDO
- 5D BIM Cubicost Introduction Training
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pertimbangan geologi teknik sangat penting dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Tujuannya, dapat menghasilkan produk infrastruktur lebih cepat, efisien, berkualitas, aman, dan berkelanjutan.
"Ini menentukan safety aspect (aspek keamanan) untuk mencapai keamanan bangunan, pemilihan lokasi yang tepat, dan menghindarkan seminimum mungkin pengaruh negatif pembangunan terhadap tata lingkungan," terang Basuki dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/07/2021). Selain itu, pertimbangan geologi teknik dapat meningkatkan efisiensi pembangunan seperti penentuan jenis batuan paling serasi untuk bahan bangunan, potensi air tanah, serta penentuan teknologi paling tepat sesuai dengan kondisi morfologi dan geologi. Penerapan disiplin geologi teknik telah digunakan Kementerian PUPR dalam siklus pembangunan infrastruktur atau biasa dikenal dengan survey, investigation, and design (SIDLACOM).
Lalu, pengadaan lahan (land acquisiation), pelaksanaan konstruksi (construction), serta operasi dan pemeliharaan (operation and management).
Ilmu geologi teknik penting untuk menajamkan aspek tata guna lahan, desain, hingga strategi konstruksi agar pembangunan dilaksanakan berjalan sesuai prinsip infrastruktur berkelanjutan, baik secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur yang menerapkan prinsip geologi teknik yaitu Bendungan Jatigede. Pembangunan bendungan ini sempat terhenti hingga puluhan tahun. Namun, atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), konstruksi bendungan itu kembali dilanjutkan karena manfaatnya dibutuhkan masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan tertundanya penyelesaian infrastruktur sumber daya air (SDA) tersebut karena keberadaan Sesar Baribis yang melewati bendungan tersebut.
Keberadaan sesar dapat diantisipasi dengan dukungan data dan studi untuk meminimalkan risiko yang kemungkinan timbul. Selanjutnya, kondisi yang menonjol dengan pertimbangan geologi teknik lainnya yaitu longsornya Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta, serta likuefaksi tanah akibat bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu silam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertimbangan Geologi Teknik Penting dalam Pembangunan Infrastruktur", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2021/07/24/140000621/pertimbangan-geologi-teknik-penting-dalam-pembangunan-infrastruktur.
Penulis : Suhaiela Bahfein
Editor : Hilda B Alexander