Pandemi Belum Kelar, Proyek-proyek Ini Diincar BUMN

By Administrator 28 Jun 2021, 15:27:24 WIB Konstruksi
Pandemi Belum Kelar, Proyek-proyek Ini Diincar BUMN

Pandemi COVID-19 telah merusak sendi-sendi dunia usaha, termasuk sektor konstruksi. Banyak perusahaan konstruksi mengalami dampaknya, tak terkecuali BUMN.

Hal itu membuat para perusahaan konstruksi cenderung selektif dalam memilih proyek yang akan digarap. PT PP Tbk (PTPP) misalnya, mengaku lebih adaptif terhadap kondisi market saat ini dengan melakukan transformasi bisnis untuk meningkatkan performa bisnis jangka panjang. Proyek yang dipilih juga yang tidak terdampak pandemi, seperti gedung, jalan, dan jembatan.

"Upaya yang kami lakukan antara lain dengan fokus pada percepatan proyek potensial yang tidak terdampak pandemi, sambil tentunya tetap menjaga market share dan meningkatkan profitabilitas di segmen lain, seperti gedung, jalan dan jembatan. Selain itu, kami juga berkomitmen untuk mendukung pemerintah dengan berpartisipasi aktif pada berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN)," kata Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).

PTPP juga terus melakukan ekspansi bisnis dan meningkatkan value melalui improvement pada sistem tender dan project planning serta perbaikan kualitas tender pada PSN. Selain itu, dilakukan beberapa program strategis antara lain cost reduction, menjaga likuiditas dengan cashflow leadership, implementasi teknologi untuk peningkatan performa biaya dan waktu proyek, sinergi BUMN, hingga ekspansi market khususnya pada PSN yang didorong oleh pemerintah.

Dalam bidang investasi, lanjut Novel, PTPP akan memfokuskan pada selective investment, di mana proyek-proyek investasi yang memiliki BEP cepat akan menjadi prioritas perusahaan saat ini.

"Selain itu, smart recycling asset akan difokuskan kepada proyek-proyek jalan tol yang telah diselesaikan pembangunannya dan memiliki profitabilitas yang baik. Hasil smart recycling asset akan digunakan kembali untuk membiayai proyek-proyek investasi berikutnya yang menurut kami memiliki nilai profitabilitas yang jauh lebih menguntungkan," jelas Novel.

PTPP juga telah menyusun strategi jangka menengah dan jangka panjang untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan. Di mana beberapa strategi yang telah disusun meliputi perluasan kepemimpinan, pengembangan new market perusahaan, investasi (perputaran nilai), penyelarasan lini bisnis, dan memperkuat kapabilitas perusahaan.

 
 

 

"Transformasi bisnis juga ditujukan untuk meningkatkan performa bisnis jangka panjang. Ke depan, kami juga berencana fokus pada pengembangan market serta akselerasi kompetensi/champion-nya PP di power-renewables, seaport, dan airport yg memiliki market tinggi dan strategic fit terbaik," tutupnya.

Hingga akhir Mei 2021 PTPP membukukan kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun, termasuk di antaranya adalah pada beberapa proyek yang digagas oleh pemerintah dan BUMN.

Proyek infrastruktur tersebut antara lain pembangunan proyek Junction Dawuan Tol Cisumdawu sebesar Rp 825 miliar, Pegadaian Tower senilai Rp 594 miliar, Jalan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang Paket 1.4 senilai Rp 350 miliar, Infrastruktur Kawasan Mandalika sebesar Rp 342 miliar.

Lalu ada juga RSUD Banten dengan nilai Rp 241 miliar, Taman Ismail Marzuki sebesar Rp 190 miliar, Jembatan Bogeg & Fly Over KA Bogeg Banten senilai Rp 180 miliar, Rehab Jaringan Irigasi Rawa Kuala Kapuas sebesar Rp 178 miliar, LIPI Bandung dengan nilai Rp 172 miliar, dan Daerah Irigasi Wawotobi 2 senilai Rp 156,5 miliar.

Selain itu, saat ini PTPP juga tengah mengerjakan 11 PSN bernilai di atas Rp 500 miliar yaitu Kilang Minyak RDMP, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), Jalan Tol Kisaran Tebing Tinggi, Jalan Tol Semarang Demak, Jalan Tol Bogor Ring Road, Pelabuhan Patimban Paket 1 & 3, Bendungan Lolak, Bendungan Way Sekampung, Bendungan Lewikeuris Paket I, Bendungan Bener, Bendungan Way Apu, dan Bendungan Manikin Paket II.

 

Sumber: https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5619844/pandemi-belum-kelar-proyek-proyek-ini-diincar-bumn

Danang Sugianto - detikFinance




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Write a comment

Ada 12 Komentar untuk Berita Ini

View all comments

Write a comment