\"Pakar Ini Curiga Gangguan Server Pusat Data Nasional Kominfo karena Serangan Siber\"
https://nasional.kontan.co.id/news/pakar-ini-curiga-gangguan-server-pusat-data-nasional-kominfo-karena-serangan-siber

Berita Terkait

• Smart City Nusantara: Antara Utopia dan Tantangan Realita0
• Apa masalah yg akan kita hadapi di IKN dan bagaimana kita mengatisipasinya0
• Collaboration between INTAKINDO and KHN BENTLY Partner0
• Audiensi DPN INTAKINDO dgn Jajaran Ditjen Binakon dan LPJK, 12/01/240
• Bapak Muhamat Selamat, S.T. Terpilih sebagai Ketua DPP INTAKINDO Jambi Periode 2022 - 20260
• INTAKINDO Berpartisipasi Pada INDOBULDTECH 20220
• Aturan Baru PPh Jasa Konstruksi: Klasifikasi, Tarif, dan Batas Waktu0
• Implementasi kerjasama Intakindo Kalimantan Selatan dengan LANAL Banjarmasin0
• Bapak Ir. Komarul Hadi Terpilih Sebagai Ketua DPP INTAKINDO Lampung 0
• Ibu Ir. Hj. Metty Triantika, MT Terpilih Sebagai Ketua DPP INTAKINDO Jawa Barat 0

Berita Populer

• UKM Bisa Ikut Tender Konstruksi Rp 15 Miliar, Ini Syaratnya
• Sertifikasi Amdal
• Aturan Baru PPh Jasa Konstruksi: Klasifikasi, Tarif, dan Batas Waktu
• Auditor Lingkungan Hidup
• Sertifikasi Badan Usaha Konstruksi Kini Makin Mudah Melalui Sistem OSS
• Pertimbangan Geologi Teknik Penting dalam Pembangunan Infrastruktur
• Sekilas Tentang Sistem Informasi Pengalaman (SIMPAN)
• Sejauh Mana Kualitas Gedung Bertingkat dan Pencakar Langit di Indonesia?
• Workshop Building Information Modelling (BIM) INTAKINDO
• 5D BIM Cubicost Introduction Training

"Pakar Curiga Gangguan Server Pusat Data Nasional Kominfo karena Serangan Siber", ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan siber di masa depan:

1. Peningkatan Keamanan Sistem:

   • Melakukan audit keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi celah keamanan dan kerentanan dalam sistem.
   • Mengimplementasikan sistem keamanan berlapis, seperti firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), dan sistem pencegahan intrusi (IPS).
   • Menggunakan perangkat lunak antivirus dan anti-malware terbaru.
   • Mengenkripsi data sensitif untuk melindungi dari akses yang tidak sah.

2. Manajemen Risiko Keamanan Siber:

   • Mengembangkan rencana respons insiden keamanan siber yang jelas dan teruji.
   • Melakukan pelatihan kesadaran keamanan siber bagi seluruh staf, termasuk cara mengenali dan melaporkan potensi ancaman.
   • Memiliki tim respons insiden keamanan siber yang terlatih dan siap bertindak cepat dalam menangani serangan.

3. Kolaborasi dan Berbagi Informasi:

   • Bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan organisasi lain untuk berbagi informasi tentang ancaman dan serangan siber terbaru.
   • Berpartisipasi dalam forum dan komunitas keamanan siber untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang praktik terbaik.

4. Pengembangan Teknologi dan Infrastruktur:

   • Menggunakan teknologi keamanan siber terbaru, seperti kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk mendeteksi dan mencegah serangan yang lebih canggih.
   • Meningkatkan infrastruktur pusat data dengan teknologi yang lebih aman dan andal.
   • Melakukan pencadangan data secara teratur dan menyimpannya di lokasi yang aman dan terpisah.

5. Regulasi dan Kebijakan:

   • Memperkuat regulasi dan kebijakan keamanan siber yang ada.
   • Menetapkan standar keamanan siber yang ketat untuk lembaga pemerintah dan sektor swasta.
   • Mendorong kepatuhan terhadap standar keamanan siber melalui audit dan penegakan hukum.

Penting untuk diingat bahwa keamanan siber adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen dari semua pihak untuk melindungi data dan sistem dari ancaman yang terus berkembang.