Kementerian PUPR Dorong Peningkatan Kapasitas Rantai Pasok SDMPK

By Administrator 14 Jun 2021, 11:44:32 WIB Konstruksi
Kementerian PUPR Dorong Peningkatan Kapasitas Rantai Pasok SDMPK

Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruhaman Rakyat (PUPR) menyambangi fasilitas produksi baja ringan di kawasan Industri Silicon Valey, Cikarang guna mendapat gambaran nyata terkait data Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK).

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kapasitas rantai pasok Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK), khususnya baja ringan, di tanah air.

Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR Nicodemus Daud mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari dukungan terhadap tugas dan fungsi dalam pembinaan rantai pasok material konstruksi yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR.

Fasilitas produksi baja ringan yang disambangi merupakan milik PT Tatalogam Lestari yang berada di tiga lokasi. Dari hasil kunjungan itu ditemukan beberapa fakta yang harus segera ditindaklanjuti. Hal pertama, tentang ancaman terganggunya produksi yang bisa berdampak pada kerugian yang tidak sedikit.

“Jika ada sedikit gangguan saja, misalnya listrik mati, atau gasnya mati, itu ternyata membuat satu kali produksi itu barang rejectnya banyak sehingga kerugian orang usaha itu menjadi besar. Itu ternyata harus jadi perhatian kita, bukan sekadar materialnya saja, tapi juga seluruh pendukungnya” ujar Nicodemus dalam pers rilis, Kamis (3/6).

Temuan kedua adalah masih tingginya permintaan Cold Roll Coil (CRC) sebagai bahan baku BJLAS. Namun, saat ini suplainya terhambat karena fluktuasi harga dan alokasi yang terbatas sehingga hal ini harus menjadi perhatian khusus.

Ketiga, tingginya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada material konstruksi Tatalogam Group. TKDN untuk produk BJLAS yang diproduksi PT Tata Metal Lestari sudah mencapai 67%. Nicodemus mengapresiasi dan mendukung peran aktif produsen baja ringan di dalam negeri yang terus meningkatkan TKDN.

“Dari sana kami punya tugas untuk mulai dorong ke Kementerian Keuangan, ke Bappenas dan lainnya supaya yang memiliki TKDN tinggi perlu diberi suatu reward," kata Nicodemus.

Nicodemus juga menyoroti perlunya merencanakan strategi dalam membangun ekosistem dalam industri baja.

“Dari sana kami punya tugas untuk mulai dorong ke Kementerian Keuangan, ke Bappenas dan lainnya supaya yang memiliki TKDN tinggi perlu diberi suatu reward," kata Nicodemus.

Nicodemus juga menyoroti perlunya merencanakan strategi dalam membangun ekosistem dalam industri baja.

Ia juga mengingatkan akan pentingnya pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK) sesuai amanat Peraturan Menteri PUPR NO.7 TAHUN 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi.

Dalam Permen itu disebutkan bahwa tujuan pencatatan SDMPK ini adalah untuk menyiapkan pangkalan data SDMPK, Meminimalkan ketidakpastian informasi terkait ketersediaan SDMPK, mendukung pemenuhan standar Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan Keberlanjutan (K4).

PT Tatalogam Lestari pun mendukung langkah-langkah yang diambil Kementerian PUPR terkait SDMPK ini. Vice Presiden PT Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi menyebut kan bahwa rantai pasok material konstruksi harus dijaga keseimbangannya. Karena dampaknya cukup siginifikan dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.

“Industri konstruksi sangat penting menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi karena dampak pandemic covid 19. Tatalogam Group juga mengusung rantai pasok material konstruksi. Di industri, bisnisnya bicara ekosistem dari hulu ke hilir. Maka ekosistem baja ringan ini perlu kita jaga supaya selalu sehat dan berkembang terus khususnya dalam mendukung infrastruktur, terutama dalam pembangunan ibukota baru kita," kata Stephanus.

PT Tatalogam Lestari merupakan salah satu produsen baja ringan nasional terbaik di Indonesia yang memproduksi genteng metal dan baja ringan yang sudah mengantongi sertifikat TKDN dan SNI. Stephanus bilang, Tatalogam merupakan perusahaan manufaktur logam pertama yang telah bertransformasi menuju industri 4.0.

Anak usaha PT Tatalogam Lestari, yakni Tata Metal Lestari adalah pabrik baja lapis zinc-aluminium untuk bahan baku genteng metal dan baja ringan dengan merek dagang Nexalume. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 225.000 ton per tahun.

 

Sumber: https://industri.kontan.co.id/news/kementerian-pupr-dorong-peningkatan-kapasitas-rantai-pasok-sdmpk?page=2

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment